Kumpulan informasi terbaru dan paling populer.

Friday 29 May 2015

Persamaan PSSI dan FIFA: Sama Sama Sarang Mafia

Cakrawala KuansingPersamaan PSSI dan FIFA: Sama Sama Sarang Mafia - Beberapa hari yang lalu dunia sepakbola digegerkan dengan penggrebekan mafia bola oleh FBI yang merupakan petinggi petinggi FIFA. Para petinggi petinggi FIFA yang ditangkap oleh FBI diduga melakukan tindak pidana Suap dan korup.



Penangkapan mafia bola ini justru sangat bertepatan dengan kongres FIFA yang akan segera dilakukan untuk menentukan BOS FIFA. Tahun ini calon pemimpin FIFA hanya tinggal dua yaitu sang penguasa abadi FIFA Sepp Blatter dan calon baru Prince Ali.

Banyak kecaman datang dari penjuru dunia agar sepp blatter mundur dari pencalonan nya sebagai presiden FIFA. Namun bukannya mundur malah si tua bangka sepp blatter tetap ingin memimpin FIFA meskipun anak buah nya sudah tertangkap karena dugaan korupsi dan suap.

Meskipun FIFA mendapat kecaman dari organisasi sepakbola dunia terutama UEFA yang mengancam akan menarik diri dari piala dunia jika sepp blatter masih terpilih, namun dukungan untuk sepp blatter tetap diberikan oleh AFC dan bahkan PSSI sendiri tetap mendukung si tua bangka korup sepp blatter.

Dari sejak awal pencalonan sepp blatter, PSSI selalu memberi dukungan pada sepp blatter bahkan PSSI mendukung program program dan visi sepp blatter. Padahal PSSI sendiri memiliki opsi lain untuk mendukung Prince Ali yang memiliki visi lebih besar dan yang pasti Prince Ali masih bebas dari stigma KORUP dibandingkan dengan pesaing nya sepp blatter yang sejak 1998 memimpin telah dikenal sebagai diktator sekaligus otak dari segala suap dan korup yang dilakukan FIFA. Bahkan blatter kini menjadi target FBI untuk ditangkap selanjutnya.

Kita tak habis pikir kenapa PSSI dan AFC yang merupakan organisasi dari asia tidak mendukung Prince Ali yang jelas jelas merupakan calon dari asia. Bahkan prince ali mendapat dukungan penuh dari federasi UEFA.

Jika melihat kesetiaan PSSI yang begitu kuat dengan FIFA (Sepp Blatter) yang terkenal korup dan penuh mafia maka kita harus membandingkan kedua organisasi ini dari sisi kesamaan nya.

Tak dipungkiri lagi PSSI merupakan sarang dari mafia, mulai dari mafia pengaturan skor, judi suap, korup dan segala jenis mafia berada dalam naungan organisasi yang diberi nama PSSI. Selama beberapa tahun PSSI dengan hak eksklusif nya tak tersentuh oleh pemerintah dan penegak hukum karena jika pemerintah berani mencampuri urusan PSSI maka PSSI akan mengadukan kepada induk mafia di swiss yaitu sepp blatter, maka indonesia akan dikenakan sanksi karena intervensi pemerintah.

Namun sejak pemerintahan joko widodo dan terpilihnya imam nahrowi sebagai menpora yang baru terlihat ada satu gebrakan yang diperlihatkan, yaitu berani membersihkan PSSI sampai ke akar akar nya.

Pemerintah melalui instruksi presiden memberikan arahan agar sepakbola indonesia yang nihil prestasi sejak satu dekade lebih lamanya agar melakukan revolusi dan lebih transparan. Namun PSSI yang selama ini diberikan hak eksklusif menantang dan tak menghiraukan permintaan pemerintah al hasil, pemerintah terpaksa membekukan organisasi ekslusif itu dan kini indonesia terancam di sanksi FIFA.

Jika melihat intervensi pemerintah yang dilakukan kepada PSSI, sebagai warga negara indonesia sekaligus penikmat sepakbola rasanya wajar wajar saja. Sebab sudah lebih dari 1 dekade tak satupun prestasi yang diberikan PSSI untuk indonesia, yang ada PSSI selalu mempermalukan nama indonesia di ajang internasional, terakhir timnas yang digadang gadang PSSI akan masuk ke piala dunia u20 di selandia baru berakhir babak belur di myanmar dan pulang tanpa sebijipun poin.

PSSI benar benar kehabisan alasan sejak U19 pulang tanpa poin dari myanmar, timnas yang mereka gadang gadang sebagai awal kebangkitan indonesia menjadi macan asia dipermalukan di pentas asia, dan bahkan myanmar yang merupakan negara lemah di asean berhasil lolos ke piala dunia u20. Sedangkan indonesia? Jangankan lolos ke piala dunia u20, sebiji poin pun tak berhasil didapat evan dimas cs.

Tak sampai disitu kemudian PSSI mengirim kembali nama indonesia ke pentas internasional kali ini yang dikirim adalah TIMNAS SENIOR, gonzales cs dikirim ke piala AFF 2014 namun timnas senior yang dikirim kembali mempermalukan indonesia karena kalah telak dari PHILIPINA dan gagal lolos dari grup.

Tak puas dengan hasil timnas senior dan u19, PSSI kembali mengirim nama indonesia melalui ajang AFC U23, namun saat proses kualifikasi indonesia kembali gagal lolos setelah dipermalukan korea selatan dengan skor 4-0, dan ahirnya PSSI kembali sukses mempermalukan indonesia di ajang internasional.

Lalu PSSI mempersiapkan kembali nama indonesia untuk ajang sea games 2015 dan kualifikasi piala asia serta piala dunia, namun presiden tetap mendukung langkah menpora untuk membekukan PSSI agar pssi direvolusi secara total. Bahkan presiden mengatakan tak masalah indonesia di sanksi FIFA, asal dilakukan perbaikan untuk masa yang akan datang.

Bahkan Presiden indonesia saja sudah tidak percaya lagi dengan organisasi PSSI, apalagi rakyat indoensia, kini dari penjuru daerah masyarakat terus mendukung menpora untuk membersihkan PSSI, dan masyarakat indonesia pun sebagian besar ikhlas indonesia di sanksi mengingat selama ini juga tak ada yang dibanggakan dari kinerja PSSI.

"Lebih baik absen dari dunia internasional selama beberapa tahun namun setelah kembali menjadi berprestasi dibanding tetap tampil di ajang internasional namun selalu kalah dan mempermalukan bangsa"

Saat nya pemerintah membersihkan PSSI dari mafia, segera revolusi PSSI dan buang semua orang orang lama pssi dan gantikan dengan orang orang baru yang bebas dari dugaan mafia dan yang paling penting PSSI membutuhkan wajah wajah baru yang memiliki keinginan untuk mengharumkan nama indonesia. wassalam.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Persamaan PSSI dan FIFA: Sama Sama Sarang Mafia

0 komentar:

Post a Comment

DILARANG BERKOMENTAR DENGAN LIVE LINK...! akan kami anggap SPAM.

Note: only a member of this blog may post a comment.